Ototekno.id – Raksasa teknologi asal China, Huawei, akan memasarkan secara resmi Huawei Pura 70 Ultra di Indonesia. Ponsel pintar yang dirilis di China pada pada April 2024 silam itu, akan menandai kembalinya Huawei berjualan ponsel pintar di Indonesia setelah absen lebih dari dua tahun. Terakhir, Huawei merilis Nova 9 pada 2021 silam.
Huawei belum mengumumkan secara resmi jadwal perilisan dan penjualan produk tersebut di tanah air. Tetapi dari berbagai forum pengguna ponsel pintar, terpantau sudah mulai ada pembahasan terkait pre-order ponsel pintar dengan chipset Kirin 9010 tersebut.
Pantauan Ototekno di laman resmi maupun juga official store daring Huawei, belum ada unggahan terkait Pura 70 Ultra.
Meski demikian, Huawei Pura 70 Ultra sudah terdaftar di laman sertifikasi perangkat Pos dan Telekomunikasi (Postel) dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Pada laman tersebut, tertulis jika Pura 70 Ultra memiliki nomor sertifikasi 103806/SDPPI/2024 yang diterbitkan pada 26 September 2024 lalu. Adapun model untuk ponsel pintar yang didaftarkan oleh PT Huawei Tech Investment tersebut yakni HBP-LX9.
Selain di laman Ditjen Postel Komidigi, sertifikasi untuk Pura 70 Ultra juga sudah muncul di laman Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Kementerian Perindustrian. Pada laman tersebut, Pura 70 Ultra yang memiliki model JAD-LX9, mengantongi nilai TKDN 32,12 persen.
Simbol Perlawanan
Huawei Pura 70 Ultra merupakan produk tertinggi dari seri Pura 70 yang dirilis Huawei pada April 2024 lalu. Pura 70 series, disebut sebagai simbol perlawan terhadap pembatasan teknologi Amerika Serikat.
Seperti diketahui, sejak 2019 lalu, Huawei masuk ke dalam daftar hitam atau entity list perusahaan Amerika Serikat. Huawei dianggap memiliki risiko terhadap keamanan nasional negara tersebut.
Akibatnya, perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dilarang menjual produk mereka mulai dari perangkat lunak hingga perangkat keras ke Huawei. Salah satunya adalah layanan perangkat bergerak Google atau google mobile services (GMS). Sejak saat itu, perangkat pintar Huawei baik ponsel maupun tablet pintar dirilis tanpa layanan google.
Tetapi pemblokiran itu tidak lantas membuat Huawei menyerah. Mereka memulai perlawanan dengan membangun ekosistem layanan sendiri. Termasuk layanan perangakt bergerak Huawei atau Huawei Mobile Services (HMS). Layanan itu termasuk pasar aplikasi atau Huawei Apps Gallery hingga Petal Maps (peta Huawei).
Sejalan dengan itu, Huawei juga masih terus merilis produknya secara terbatas baik ponsel pintar maupun tablet. Kejutan diberikan Huawei pada 2023 saat merilis seri Mate 60 Pro yang membawa kembali chipset Kirin ke perangkatnya.
Sebelumnya, Huawei merilis perangkat pintar dengan chipset Snapdragon. Termasuk ponsel pintara Nova 9 yang juga dirilis di Indonesia pada akhir 2021. Perilisan ponsel mid range itu, cukup mengobati rindu penggemar terhadap ponsel Huawei.
Perilisan seri Mate 60 tersebut, sempat menimbulkan kontroversi. Pemerintah Amerika Serikat, bahkan langsung menyelidiki dugaan pelanggaran oleh Huawei karena masih merilis perangkat dengan Chipset Kirin di tengah blokir mereka.
Tetapi Huawei tidak berhenti, Pura yang berarti Purity dirilis pada 2024. Ponsel yang kemudian laris manis di China itu, disebut sebagai simbol perlawanan karena material yang digunakan sebagian besar adalah produksi China.
Huawei Pura 70 Ultra membawa desain baru pada lini ponsel pintar yang sebelumnya disebut seri P. Ponsel ini menggunakan chipset Kiri 9010 dengan pabrikasi 7 nano meter. Huawei Pura 70 Ultra yang menggunakan antar muka EMUI untuk global dan HarmonyOS 4.2 untuk pasar China, dijual dengan kapasitas 512 GB dan 1 TB dengan RAM masing-masing 16 GB.
Pura 70 Ultra juga mengusung konfigurasi tiga lensa belakang yakni 50 MP wide dan telephoto, serta 40 MP ultrawide. Khusus lensa telephoto, dilengkapi dengan 3.5 kali optical zoom.
Kehadiran ponsel pintar terbaru Huawei itu, tentu akan menambah pilihan bagi pengguna di Indonesia. Meski tidak memiliki layanan perangkat bergerak google, tetapi perangkat ini berpotensi menarik minat calon pengguna. Terutama penggemar Huawei di tanah air.