Baterai LFP (Lithium Ferro Phosphate) merupakan teknologi baterai lithium-ion yang tidak menggunakan nikel sebagai bahan baku utama. Baterai ini menggunakan besi fosfat sebagai bahan katodanya. Lithium Ferro Phosphatememiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan baterai lithium-ion konvensional, yaitu:
Keunggulan LFP
1. Umur pakai yang lebih lama
Lithium Ferro Phosphate memiliki umur pakai yang lebih lama, yaitu sekitar 3.000-10.000 siklus pengisian/pengosongan, sementara baterai lithium-ion konvensional hanya sekitar 1.000-2.000 siklus. Hal ini penting untuk mobil listrik yang diharapkan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
LFP memiliki struktur kristal yang lebih stabil dibandingkan dengan bahan katoda lain yang umum digunakan dalam baterai lithium-ion, seperti kobaltat litium (LCO) dan manganat litium (LMO). Stabilitas ini membuat Lithium Ferro Phosphate lebih tahan terhadap degradasi, yang dapat memperpendek umur baterai.
SEI adalah lapisan yang terbentuk secara alami pada elektroda baterai selama pengisian dan pengosongan. Lapisan ini penting untuk melindungi elektroda, tetapi juga dapat menebal seiring waktu, yang dapat mengurangi kapasitas baterai dan memperpendek umurnya. Lithium Ferro Phosphate tahan terhadap pembentukan SEI yang berlebihan, sehingga minimaliasi degradasi ini.
LFP dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan baterai lithium-ion konvensional tanpa mengalami degradasi yang signifikan. Suhu tinggi dapat mempercepat degradasi baterai, sehingga kemampuan Lithium Ferro Phosphate untuk beroperasi pada suhu tinggi berkontribusi pada umur pakai yang lebih lama.
2. Keamanan yang lebih tinggi
LFP memiliki keamanan yang lebih tinggi dibandingkan baterai lithium-ion konvensional. Lithium Ferro Phosphate tidak mudah terbakar atau meledak, bahkan jika mengalami kerusakan fisik. Hal ini penting untuk keselamatan penumpang dan pengemudi.
Lithium Ferro Phosphate tidak menghasilkan gas berbahaya saat mengalami degradasi atau terbakar. Hal ini mengurangi risiko terjadinya ledakan yang disebabkan oleh gas.
Secara keseluruhan, kombinasi dari faktor-faktor di atas membuat baterai Lithium Ferro Phosphate memiliki keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan baterai lithium-ion konvensional. Ini menjadi salah satu keunggulan utama baterai LFP, terutama untuk penggunaan pada kendaraan listrik yang membutuhkan baterai yang aman dan dapat digunakan secara aman.
3. Biaya yang lebih rendah
LFP menggunakan bahan baku yang lebih murah dan lebih mudah didapat dibandingkan dengan bahan katoda lithium-ion konvensional lainnya, seperti kobalt, nikel, atau mangan. Hal ini membuat biaya produksi baterai LFP lebih rendah, sehingga harga jual mobil listrik yang menggunakan baterai Lithium Ferro Phosphate juga bisa lebih terjangkau.
Proses produksi baterai LFP lebih sederhana dibandingkan dengan proses produksi baterai lithium-ion konvensional, yang dapat mengurangi biaya produksi. Volume produksi baterai Lithium Ferro Phosphate yang semakin meningkat juga dapat membantu menurunkan biaya produksi.
Secara keseluruhan, kombinasi dari faktor-faktor di atas membuat baterai Lithium Ferro Phosphate memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan baterai lithium-ion konvensional. Ini menjadi salah satu keunggulan utama baterai LFP, terutama untuk penggunaan pada kendaraan listrik yang membutuhkan baterai yang terjangkau.
Berikut adalah perbandingan biaya bahan baku untuk baterai lithium-ion konvensional dan baterai LFP:
Saat ini, beberapa produsen mobil listrik telah mulai menggunakan baterai LFP, termasuk Wuling, BYD, dan Tesla. Wuling Air EV dan BYD Dolphin yang dijual di Indonesia menggunakan baterai LFP. Tesla juga telah mulai memproduksi Model 3 dan Model Y dengan baterai Lithium Ferro Phosphate di pabriknya di Shanghai, Tiongkok.
Penggunaan baterai Lithium Ferro Phosphate memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Meningkatkan ketahanan lingkungan: Lithium Ferro Phosphate tidak menggunakan nikel, yang merupakan bahan baku yang berasal dari sumber daya alam yang terbatas dan dapat merusak lingkungan.
- Meningkatkan keamanan: Lithium Ferro Phosphate memiliki keamanan yang lebih tinggi dibandingkan baterai lithium-ion konvensional, sehingga mengurangi risiko terjadinya kebakaran atau ledakan.
- Meningkatkan keterjangkauan: Lithium Ferro Phosphate menggunakan bahan baku yang lebih murah dan lebih mudah didapat, sehingga dapat membantu menurunkan harga jual mobil Listrik.
Baterai Lithium Ferro Phosphate merupakan solusi yang ramah lingkungan dan terjangkau untuk mobil listrik. Teknologi ini memiliki potensi untuk meningkatkan penetrasi mobil listrik di Indonesia dan di seluruh dunia.
Baca juga: inilah 7 Fakta Seputar Mesin Diesel: Menjawab Mitos dan Realitas
Penutup
Penggunaan baterai LFP oleh Wuling, BYD, dan Tesla merupakan langkah yang positif bagi perkembangan mobil listrik di Indonesia dan di seluruh dunia. Baterai LFP memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan baterai lithium-ion konvensional, yaitu umur pakai yang lebih lama, keamanan yang lebih tinggi, dan biaya yang lebih rendah.
Keunggulan-keunggulan ini membuat baterai LFP lebih cocok untuk digunakan pada mobil listrik yang ditargetkan untuk pasar massal, seperti yang dilakukan oleh Wuling dan BYD di Indonesia. Selain itu, penggunaan baterai Lithium Ferro Phosphate juga dapat membantu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku baterai, seperti kobaltat dan nikel, serta meningkatkan ketahanan lingkungan.
Ke depannya, diperkirakan akan semakin banyak produsen mobil listrik yang menggunakan baterai LFP. Hal ini karena baterai LFP memiliki potensi untuk menjadi teknologi baterai yang dominan di masa depan.Ototekno.id.